OncomAmpas atau sisa penyaringan kedelai dari proses pembuatan susu kedelai atau tahu dapat diolah kembali untuk menghasilkan oncom. Ampas kedelai ditambahkan tepung singkong sebagai bahan perekat, kemudian dikukus hingga matang. Setelah dicetak, ampas tahu ini kemudian ditaburi ragi oncom (Neurospora sitophila). Dengan masa inkubasi selama 2
Oncomterbuat dari ampas tahu, yaitu ampas kedelai dengan bantuan jamur Neurospora sitophila. Jamur ini dapat menghasilkan zat warna merah atau oranye yang merupakan pewarna alami. Neurospora dapat mengeluarkan enzim amilase, lipase protease yang aktif selama proses fermentasi. Selain itu, juga dapat menguraikan bahan-bahan dinding sel
Oncomadalah makanan khas orang sunda yang terbuat dari ampas sisa pembuatan tahu. Dodol adalah jajanan dari berbagai daerah di Indonesia. Dodolipet adalah dodol yang dilipat. Hongkong adalah salah satu provinsi di negara Tiongkok. Walaupun salah satu umpatan itu sempat ngetop di iklan TV, namun saya menjamin bahwa keempat umpatan yang saya
Vay Tiền Nhanh. Resep Oncom - Tidak usah menengok tampilannya yang penuh jamur. Namun rasakan saja ketika santapan ini telah dibuat menjadi beraneka macam hidangan yang jelas akan membuat ketagihan. Ditanggung saat itu juga anda akan lupa dengan tampilan sebelum diolah. Hanya segelintir orang yang tidak tahu dengan oncom. Makanan produk fermentasi ini sungguh tidak membangkitkan nafsu makan ketika mentah. Namun jika sudah dimasak, boleh dipastikan banyak orang yang akan kecanduan. Katakan saja keripik oncom yang kerap menjadi buah tangan dari kota Bandung. Masakan tumis oncom yang diolah bersama lenca, maupun makanan oncom goreng tepung. Kendati sederhana, namun mengenai citarasa, makanan ini tidak kalah dibanding jenis makanan lain. Oncom terbuat dari ampas tahu atau bungkil kacang yang difermentasi memanfaatkan jamur Neurospora sitophila alias jamur merah yang mengakibatkan oncom mempunyai warna kemerahan. Makanan dari Bandung ini ada 2 macam. Pertama, oncom merah yang sering ditemui di pasar pasar tradisional. Kedua ialah oncom hitam. Oncom hitam sering dijumpai di kawasan Bandung. Jika oncom merah memanfaatkan Neurospora sitophila dalam tahap fermentasinya, oncom hitam memanfaatkan ragi Rhizopus oligosporus. Di samping itu, oncom hitam terbuat dari bahan ampas kacang. Wajar apabila kedua jenis makanan itu harganya lumayan murah. Dalam membuat oncom pun begitu mudah. Seringnya oncom dimasak dengan ditumis bersama pelengkap lenca. Dimakan bersama nasi putih panas, tumisan oncom menjadi makanan yang kian lezat. Ada pula sebagian orang yang memasaknya dengan digoreng bersama balutan tepung. Seperti tempe goreng tepung. Bila ingin mencicipi olahan oncom berupa keripik oncom, datang saja ke Bandung sebab di sana banyak dijual keripik oncom sebagai salah satu oleh oleh khas kota tersebut. Anda pun bisa membuat oncom sendiri. Berikut caranya Bahan bahan yang diperlukan 500 gram kacang tanah 50 gram ragi oncom - Cuci bersih kacang tanah, selanjutnya giling kasar sampai berupa bungkil. - Dengan menggunakan alat pres sederhana pres bungkil kacang tanah itu untuk meniadakan kadar minyaknya. - Buat bungkil kacang tanah itu jadi bentuk lempeng. - Bungkil kacang tanah kemudian direndam menggunakan air kurang lebih 7 jam hingga jadi bubuk oncom - Tempatkan bubuk oncom dalam keranjang bambu agar kadar air meresap ke bawah dan biarkan semalam - Bubuk oncom selanjutnya dikukus hingga empuk, berikutnya buat jadi bentuk persegi memanjang - Biarkan oncom itu kurang lebih 12 jam - Taburkan ragi oncom. Berikan alas dan penutup memakai karung bersih. - Biarkan hingga tumbuh kapang pada permukaan oncom. Sesudah tumbuh spora jamur, iris oncom menurut selera dan tempatkan pada anyaman bambu hingga lumayan kering - Oncom siap diolah menjadi berbagai masakan lezat berbahan oncom.
- Api dari tungku kayu bakar yang disusun dari tumpukan batu bata, menyala dengan pengaturan paling tinggi. Tiga sampai empat cetakan surabi yang terbuat dari tembikar, berjajar rapi di atasnya. Oneh Rohanah, sang empu yang duduk di hadapannya, menyongsong kobarannya dengan kalem dan berani. Tidak ada sedikitpun gurat ketakutan ketika ia mengendalikan api yang menjadi unsur paling penting dalam pembuatan surabi. Ia tahu kapan kayu bakar mesti ditambah, dan kapan waktunya untuk mengecilkan baranya dengan menarik keluar beberapa bongkahannya. Selembar kain batik yang warnanya sudah mulai pudar, dipakai untuk menutupi paha, lutut, hingga kaki. Kain ini menjadi satu-satunya alat pelindung tubuh dari terpaan api dan asap dari tungku. Oneh Rohanah adalah seorang penjual surabi di barat alun-alun Sumedang. Dalam kamus bahasa Kawi, surabhi artinya harum; wangi. Adonan surabi yang kaya akan kandungan kelapa akan menguarkan wangi khas ketika menyentuh cetakan tembikar yang sudah dipanaskan sebelumnya. Mungkin begitu maksudnya. Perempuan yang tahun ini akan memasuki umur ke-54 tahun, telah menjajakan dagangannya di sana selama hampir 12 tahun. Setiap hari beliau diantar anaknya menggunakan sepeda motor, atau dibonceng ojek, sembari menggendong adonan surabi dan alat-alat lain yang dimasukkan ke dalam keranjang besar. Oneh bangun tidur antara pukul 2 atau 3 dini hari. Setelah itu ia akan mempersiapkan adonan, membuat sambal oncom, dan mengemasnya hingga rapi. Tidak lupa ia mengikat setumpuk kayu bakar yang ia cari dan pilih sendiri di siang harinya untuk sekalian diangkut. Baru kemudian ia berangkat pada pukul 4 pagi. Kalau di hari sebelumnya sudah banyak pesanan, Oneh datang lebih pagi. Terkadang jam 3 dini hari dia sudah mulai menyalakan bara api di lapaknya. Saya jadi teringat Jay Fai, chef dan ikon makanan kaki lima di Bangkok, yang juga mengandalkan keajaiban api dalam setiap masakannya. “I have faith in charcoal fires and iron woks. They taught me to be clever. They taught me to be brave”. Begitulah sabdanya dalam serial dokumenter di Netflix, Street Food Asia, episode Bangkok, Thailand. Jika Oneh Rohanah melapisi kakinya dengan kain batik, Jay Fai memakai kacamata yang biasa dipakai tukang las untuk melindungi matanya dari percikan api. Setiap hari mereka berdua bergelut, berjibaku, dan menyambung hidup di hadapan gelora api. Kebetulan, dua-duanya adalah tulang punggung keluarga. Sumber kehidupan. Orang-orang yang masih memiliki pikiran usang bahwa perempuan adalah makhluk lemah, sesekali mesti bergaul dengan Jay Fai dan Oneh Rohanah, deh. Sama Sejak Dekade 1960 Ma’ Oneh, panggilan sayangnya dari pelanggan, masih menggunakan resep surabi yang sama persis dengan yang diracik ibunya di tahun 60-an. Bahan-bahannya terdiri dari tepung beras, parutan kelapa, garam dan air. Surabi khas Sunda, tidak menggunakan ragi seperti halnya serabi Solo. Dan surabi di Sumedang, tidak seperti ragam surabi di Bandung yang memiliki banyak taburan, seperti keju, cokelat, durian, nangka, pisang, sosis dll. Ia tetap teguh dengan hanya memiliki 3 jenis pilihan polos, oncom, dan telur. Favorit saya adalah surabi telur yang diberi taburan oncom. Beginilah cara Ma’ Oneh membuatnya ia akan menyiduk adonan surabi dengan sendok sayur, lalu menuangkannya ke cetakan tembikar yang sebelumnya sudah dibersihkan oleh ijuk yang diikat serupa sapu lidi, kemudian ia akan mengocok telur di mangkuk kecil, dan mengucurkannya ke adonan di cetakan. Selanjutnya, oncom yang sudah dihancurkan dan dicampur dengan irisan daun bawang, ditaburkan di atasnya. Surabi matang dengan cepat karena apinya berkekuatan tinggi. Cukup dipanggang selama 3-4 menit, surabi sudah siap diangkat. Dan tidak ada yang lebih nikmat dari surabi yang masih mengepul panas, yang pantatnya menghitam karena sedikit kegosongan, dan dibanjur sambal oncom dengan tendangan pedas yang malu-malu. Di lapaknya yang terbuka tanpa atap, Ma’ Oneh menerima titipan dagangan dari penjual lain, seperti bala-bala, tempe goreng, rempeyek kacang dan teri. Kalau ada program surabi pairing, buat saya yang paling cocok mendampingi surabi oncom telur ya bala-bala hangat, rempeyek kacang nan kriuk, dan teh tawar curot panas sekali. Infografik Miroso surabi Sumedang. Selain surabi buatannya yang menjadi idola warga Sumedang, Ma’ Oneh adalah sosok yang tak kalah tersohornya. Perempuan yang memiliki senyuman khas ini, adalah manusia yang blak-blakan, cair, dan humoris. Celetukan-celetukan iseng dan lucu darinya membuatnya dicintai banyak orang. Contohnya saja beberapa waktu lalu, Ma’ Oneh terkena penyakit herpes dan mengharuskannya beristirahat hingga tujuh bulan lebih. Seluruh badannya gatal dan dokter mengharuskannya rawat jalan hingga benar-benar sembuh. Tentu saja selama tujuh bulan tersebut, lapaknya kosong. Tidak ada yang menggantikan, karena anak satu-satunya pun memiliki pekerjaan lain, dan tidak ada tarikan untuk melanjutkan usaha surabi ibunya kelak. Sambil membungkus pesanan surabi untuk saya bawa pulang, ia berseloroh, “Basa Ema’ teu damang, hape meuni tang tung tang tung, pada nareleponan wae!” Waktu Ema sakit, ponsel sering berbunyi, banyak yang menelepon—untuk menanyakan kabar. Para pelanggan kelabakan dan kehilangan. Meski tak jauh dari lapaknya ada penjual surabi lain, tapi rasanya tentu tidak seenak bikinan the legendary Oneh Rohanah. Apalagi sambel oncomnya, tidak bisa bersaing menurut saya. Sambal oncom buatan Ma’ Oneh berbeda karena menggunakan oncom dage, yang bahan dasarnya adalah ampas tahu. Oncom yang dipakai penjual lain, biasanya terbuat dari ampas kacang kedelai. Tekstur dan rasanya kurang “kawin” dengan surabi. Dari surabi, Ma’ Oneh bisa menghidupi keluarga dan menyekolahkan anaknya. Hasilnya lumayan, katanya. Berjualan surabi pun membuat ia bahagia, “Resep mun dagang teh, bisa cuci mata, jeung ngobrol jeung nu mareser,” Senang kalau dagang tuh, bisa cuci mata dan ngobrol dengan para pembeli”, ungkapnya. Berjualan surabi, adalah laku hidup yang dipilih Oneh Rohanah selama ia masih mampu. Dan satu doanya selalu sebelum berangkat berjualan semoga hari ini tidak hujan. - Gaya Hidup Kontributor Ismi RinjaniPenulis Ismi RinjaniEditor Nuran Wibisono
Jakarta Ampas kopi memiliki segudang manfaat bagi kehidupan sehari-hari. Salah satu manfaat ampas kopi adalah untuk menyuburkan tanaman. Jika kamu selesai menikmati secangkir kopi, pertimbangkan untuk memanfaatkan ampasnya untuk memberi makan tanaman. 10 Manfaat Ampas Kopi untuk Kebutuhan Rumah Tangga, Jangan Dibuang 8 Manfaat Ampas Kopi untuk Wajah dan Tubuh Serta Cara Menggunakannya 8 Manfaat Masker Kopi dan Minyak Zaitun untuk Wajah, Cegah Penuaan Dini Kopi adalah sumber nitrogen yang baik bila ditambahkan langsung ke tanah di kebun. Ampas kopi terutama cocok bagi tanaman yang menyukai keasaman seperti bluberi, rhododendron, azalea, lily, serta beragam tanaman hias dan buah lainnya. Ampas kopi yang ditaburkan di atas tanah di sekitar tanaman yang menyukai asam berfungsi sebagai pupuk asam ringan bagi mereka. Ampas kopi juga sangat disenangi cacing yang bermanfaat untuk menggemburkan tanah. Ampas kopi juga bisa mencegah siput memakan tanaman dan merusaknya. Ada beberapa cara untuk memanfaatkan ampas kopi untuk menyuburkan tanaman. Kamu bisa menggunakan ampas kopi sebagai bahan kompos, ditaburkan langsung, atau dijadikan pupuk cair. Berikut cara menggunakan ampas kopi untuk menyuburkan tanaman, dirangkum dari The Spruce, Selasa10/11/2020.Bahan KomposIlustrasi tanaman. Sumber foto kopi adalah sumber nitrogen. Ampas kopi mengandung sekitar 1,45 persen nitrogen. Mereka juga mengandung magnesium, kalsium, kalium, dan mineral lainnya. Ini bisa menjadi bahan pengomposan hijau seperti sisa-sisa tanaman dan potongan rumput. Menambahkan ampas kopi dan filter kopi kertas bekas ke kompos akan menghasilkan bahan kompos hijau. Bahan kompos hijau lainnya termasuk sisa makanan dan potongan rumput. Pembuatan kompos ini harus diimbangi dengan bahan kompos cokelat, seperti meliputi daun kering dan koran. Perbandingan antara kompos cokelat dan hijauh harus mencapai 4 banding 1. Kompos hijau adalah bahan kompos yang lebih segar dan basah, seperti buah dan sayuran, gulma, potongan rumput, cangkang telur, dan bubuk kopi. Kompos cokelat lebih kering dan termasuk daun kering, batang kecil, tisu dan serbet, rambut dan bulu, karton dan koran. Membuat kompos mungkin memerlukan waktu yang cukup lama. Pembuatan kompos memerlukan aktivitas mikroba yang terjadi di dalam lingkungan yang lembap, hangat, dan menjadikannya kaya LangsungIlustrasi berkebun. Sumber Unsplash/Benjamin CombsSelain dibuat kompos, ampas kopi juga bisa ditaburkan langsung ke tanah. Ini merupakan cara yang paling mudah dan praktis. Tambahkan ampas kopi langsung ke tanah di kebun. Kamu bisa mencampurnya dengan tanah atau menaburkannya di atas tanah dan membiarkannya. Dalam jumlah yang lebih sedikit, terutama bila dicampur dengan bahan kering, ampas kopi akan melepaskan nitrogennya. Bubuk kopi bekas sebenarnya hampir netral dalam pH, jadi seharusnya tidak menimbulkan kekhawatiran tentang CairIlustrasi Pupuk cair sumber UnsplashSelain ditaburkan langsung, kamu bisa menjadikan ampas kopi sebagai pupuk cair. Tambahkan 2 cangkir bubuk kopi bekas ke dalam ember berisi 5 galon air. Biarkan air ini terendam selama beberapa jam atau semalaman. Ramuan ini bisa kamu gunakan sebagai pupuk cair untuk tanaman. Pupuk cair dari ampas kopi juga bisa digunakan untuk menutrisi daun. Gunakan semprotan pupuk cair ini untuk menyiram dan memberi makan daun tanaman. Kamu juga bisa memanfaatkan sisa kopi untuk pupuk tanaman. Namun, membuat pupuk cair dari seduhan ampas bekas tidak sama dengan menggunakan sisa kopi untuk menyiram tanaman. Kopi sisa lebih asam dan memiliki senyawa lain di dalamnya yang dikeluarkan dari bubuk Makanan CacingIlustrasi makanan cacing sumber UnsplashCacing menyukai ampas kopi. Hanya saja, jangan menambahkan terlalu banyak sekaligus, karena keasamannya dapat mengganggu cacing. Cacing tidak bisa mengatasi keasaman yang berlebihan, jadi tahan godaan untuk menambahkan lebih banyak. Kamu bisa menambahkan ampas kopi ke tanah yang berisi cacing setiap minggu atau lebih. Satu cangkir atau lebih bubuk per minggu untuk wadah cacing kecil adalah pilihan yang tepat. Selain menggunakan ampas kopi di tempat cacing, cacing tanah yang ada di tanah juga akan lebih tertarik ke taman saat kamu mencampur ampas kopi dengan tanah sebagai HamaIlustrasi menanam tomat sumber UnsplashBubuk kopi bersifat abrasif, jadi pembatas tanah yang ditempatkan di dekat tanaman rawan siput dapat membantu melindungi tanaman. Lapisan tipis bubuk kopi tidak hanya bermanfaat bagi tanah, pinggiran tajam dan abrasif serta keasaman alami kopi bergabung untuk menjadi penghalang siput yang baik. Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa kafein beracun bagi siput, menjadikannya pukulan ganda. Cukup taburkan ampas kopi ke tanaman. Menyemprotkan cairan ampas kopi ke daun juga bisa sangat MulsaIlustrasi Tanaman Hias Credit organisme di tanah perlahan-lahan memecah bubuk kopi, mereka menambahkan nitrogen ke tanah dan memperbaiki strukturnya secara keseluruhan. Cacing tanah juga membantu mengolah tanah ke dalam tanah, selanjutnya meningkatkan teksturnya. bubuk kopi meningkatkan daya tampung air tanah dan menurunkan pertumbuhan gulma. Cukup tambahkan ampas kopi di atas tanah sekitar 1 inci. Kamu juga bisa mencampurkan tanah dengan kompos yang sudah dibuat sebelumnya. Saat menggunakan ampas kopi untuk mulsa, pH ampas menjadi netral saat terurai, jadi kamu tidak perlu khawatir akan menurunkan pH tanah. Hindari menambahkan lapisan bubuk kopi yang tebal, karena akan memadat dan membentuk kerak padat yang tidak memungkinkan udara atau air masuk.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
cara membuat oncom dari ampas tahu